Tari Lilin
Tugas 4
TARI
LILIN

Oleh
Regita
Dewi Duwana (15519396)
1PA09
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
201
DAFTAR ISI
2.3 Makna Tari Lilin................................................................................. 4
Bab 3 Penutup............................................................................................ 5
3.1 Simpulan............................................................................................ 5
3.2 Saran.................................................................................................. 5
Daftar Pustaka........................................................................................... 6
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masalah
Ada berbagai maacam kebudayaan di Indonesia, dari sabang sampai merauke
mulai dari Bahasa, tarian, upacara adat, upacara pernikahan, upacara kematian,
dan masih banyak lagi. Padang (Minangkabau) merupakan salah satu kota besar di
Indonesia yang termasuk provinsi sumatera barat, mereka memiliki bahasa,
tradisi, dan upacara adatnya yang berbeda dengan yang lain. Maka dari itu
penyusun akan membahas mengenai salah satu tarian yang berasal dari Padang,
yaitu tari lilin.
1.1
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penyusun membahas masalah mengenai:
1) Apa itu tari lilin ?
2) Bagaimana gerakan dari tari lilin ?
3) Apa makna dari tari lilin ?
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan karya tulis ini, tentunya penulis memiliki
tujuan. Tujuan tersebut yaitu:
1) Untuk mengetahui apa itu tari lilin
2) Untuk mengetahui bagaimana gerakan dari tari lilin
3) Untuk mengetahui apa makna dari tari lilin
Bab 2
Pembahasan
2.1 Tari Lilin
Tari
Lilin merupakan salah satu tarian tradisional dari Sumatera Barat. Seperti
namanya, tarian ini dimainkan oleh para penari dengan menggunakan piring kecil
dengan lilin yang menyala di atasnya sebagai atribut menari. Tarian lilin
dimainkan oleh sekelompok penari dengan gerakan yang atraktif dan seirama
dengan alunan musik yang mengiringinya. Tarian ini merupakan salah satu tarian
yang terkenal di Indonesia dan menjadi salah satu icon tarian tradisional di
Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minangkabau. Tari tradisional ini merupakan tarian yang berasal dari istana
pada zaman dahulu. Tarian yang berasal dari daerah sumatera barat ini akan
dilakukan pada malam hari. Para penari tarian ini terdiri dari beberapa orang
yang menggunkan piring kecil yang terdapat sebuah lilin yang sedang menyala di
tengahnya sebagai properti tarian ini.

Tarian
lilin selalu diiringi dengan musik yang dibawakan oleh sekelompok musisi
sehingga juga berhubungan dengan seni musik
tradisional. Tari lilin ini dilakukan dengan sangat hati hati agar
pring yang menjadi tempat meletakkan lilin tidak terjatuh dan agar lilin yang
di bawa oleh sang penari tidak mudah padam.
Tari
lilin ditampilkan untuk upacara rasa syukur kepada dewi pada saat musim panen
dengan hasil panen yang melimpah. Ciri khas yang terdapat pada tarian ini
adalah dengan menggunakan piring kecil yang menjadi tempat meletakkan lilin
sebagai propertinya Tari lilin merupakan keunikan tari
nusantara yang memukau. Jadi, tarian ini tidak ditampilkan dan
dipertunjukan setiap saat. Namun dengan seiring perkembangan zaman, fungsi dari
tarian ini berubah. Yang tadinya sebagai ucapan rasa syukur, dan sekarang
menjadi tarian hiburan masyarakat.
2.2 Gerakan Tari Lilin
Pada
setiap gerakan penari yang membawa sebuah lilin yang diletakkan diatas piring
kecil, penari akan menarikan tarian ini secara kelompok dan bersamaan dengan
memusingkan piring yang terdapat lilin secara berhati hati agar piring tersebut
tidak jatuh dan agar lilin tidak padam. Gerakan badan yang meliuk , membungkuk,
dan gerakan berdoa merupakan keunikan tersendiri gerakan dari seni tari ini.
Dari gerakan gerakan ini lah menciptakan gerakan gerakan yang sangat indah pada
tari lilin.

2.3 Makna Tari
Lilin
Sejarah
dan asal usul tari lilin sumatera barat bedasarkan pada cerita rakyat yang menceritakan
seorang gadis yang telah ditinggalkan oleh tunangan atau kekasihnya untuk pergi
mencari harta. Selama ditinggalkan tunangannya, gadis tersebut telah kehilangan
cicin pertunangannya. Gadis tersebut mencari cincin itu sampai larut malam
dengan menggunakan lilin yang ditempatkan diatas piring kecil. Gerak tubuh yang
gemulai, membungkuk, dan gerakan berdoa melahirkan sebuah gerakan yang sangat
indah dengan keunikan
gerak tari daerah di Indonesia. Sehingga dari peristiwa ini
menciptakan tari lilin di kalangan gadis gadis desa.
Tata
busana merupakan salah satu saran penunjang dan menambah nilai estetika pada
sebuah tarian. Tari lilin juga mempunyai kostum yang digunakan untuk menari.
Jadi tidak sembarangan kostum yang digunakan untuk menarikan tarian ini. Kostum
yang digunakan adalah pakaian gede atau hiasan gede, yaitu pakaian khas
palembang yang biasanya digunakan oleh pengantin wanita di palembang. Hiasan
gede digunakan oleh penari utama pada tarian lilin. Sedangkan penari lainnya
menggunakan dodot atau selendang mantri.
Makna kostum ini adalah lebih
menekan kepada kejayaan hindu budha, yaitu pada zaman kerajaan sriwijaya. Pada
saat itu kerajaan sriwijaya dipengaruhi oleh kebudayaan china, terutama pada
hiasan kepala, dada, dan tangan kostum tersebut.
Pada umumnya, alat musik yang digunakan
untuk mengiringi seni tari ini adalah accordeon, biola, gong, gitar, bonang,
gendang, dan tok tok. Alat musik tersebut sangat erat hubungannya atau
kaitannya dengan seni tari lilin. Karena keduanya tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan yang satu lainnya.
Bab 3
Penutup
3.1 Simpulan
Tari lilin
merupakan salah satu tarian khas dari padang (minang) Sumatera Barat. Tari
lilin menggunakan piring dan lilin sebagai propertinya, dan mengedepankan
gerakan yang lemah gemulai. Kostum yang digunakan saat menari merupakan pakaian
gede atau hiasan gede yang digunakan oleh penari utama, sedangkan penari
lainnya menggunakan dodot atau selendang. Sedangkan alat music yang digunakan
untuk mengiringi penari adalah accordeon, gong, tok – tok, bonang, gitar, dan
biola.
3.2 Saran
Walaupun tari lilin tidak se-terkenal
tarian – tarian lain dari minang, namun tetap tari lilin memiliki keindahannya
dan maknanya tersendiri. Maka dari itu kita sebagai rakyat Indonesia harus selalu
melestarikan dan mencintai budaya – budaya
bangsa kita, walaupun bukan dari daerah asal kita.
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar